TRAGEDI
BANJIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas Mata Pelajaran Pendidikan
Lingkungan Hidup
“MAKALAH”
Oleh
v Dyianti febianitri
v Elga deana
v Eri sananda
v Fajar julianto R
v Ferdi fadilah
v Fitri siti N
v Galih saputra W
v Hania safitri
XI-B TK
I.
Pengertian Banjir
Banjir adalah peristiwa tergenangnya daratan, yang
biasanya kering, oleh air yang berasal dari sumber-sumber air di sekitar
daratan. Sumber-sumber air tersebut antara lain sungai, danau, dan laut. Yang
hanya bersifat sementara karena bisa surut kembali.
Banjir terjadi karena sumber-sumber air
tersebut tidak mampu lagi menampung banyaknya air, baik air hujan, salju yang
mencair, maupun air pasang sehingga air meluap melampaui batas-batas sumber
air. Air yang meluap tersebut juga tidak mampu diserap oleh daratan di
sekitarnya sehingga daratan menjadi tergenang. Hujan yang sangat deras dalam
jangka waktu yang lama adalah penyebab umum terjadinya banjir di dunia.
Hujan yang deras di daerah hulu sungai
dapat menyebabkan terjadinya banjir bandang. Banjir bandang adalah banjir yang
besar yang dating secara tiba-tiba dan mengalir deras sehingga menghanyutkan
banda-benda besar, misalnya batu dan kayu.
II.
Jenis Banjir
Terdapat
berbagai macam banjir yang disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
1. Banjir Sungai
Banjir sungai umumnya terjadi secara
berkala. Meluapnya sungai dapat terjadi karena hujan lebat atau mencairnya es
atau salju di daerah hulu. Di Indonesia banjir sungai terjadi pada saat musim
hujan karena tersumbatnya aliran air sungai oleh sampah dan peralihan daerah
resapan air hujan menjadi pemukiman ataupun gedung-gedung.
2. Banjir Danau
Air danau dapat meluap ke daratan di
sekitarnya antara lain karena badai atau angin yang sangat besar. Setelah badai
berhenti, air danau masih dapat bergerak secara mendadak ke satu arah kemudian
kea rah yang lain. Banjir danau juga dapat terjadi karena bendungan jebol.
3. Banjir Laut Pasang/ROB
Banjir pasang dapat terjadi antara lain
karena angin topan, letusan gunung berapi, dan gempa bumi. Gelombang pasang
akibat gempa bumi dikenal dengan istilah tsunami.
4. Banjir bandang
Tidak hanya banjir dengan materi air,
tetapi banjir yang satu ini juga mengangkut material air berupa lumpur. Banjir
seperti ini jelas lebih berbahaya daripada banjir air karena seseorang tidak
akan mampu berenang ditengah-tengah banjir seperti ini untuk menyelamatkan
diri. Banjir bandang mampu menghanyutkan apapun, karena itu daya rusaknya
sangat tinggi. Banjir ini biasa terjadi di area dekat pegunungan, dimana tanah
pegunungan seolah longsor karena air hujan lalu ikut terbawa air ke daratan
yang lebih rendah. Biasanya banjir bandang ini akan menghanyutkan sejumlah
pohon-pohon hutan atau batu-batu berukuran besar. Material-material ini tentu
dapat merusak pemukiman warga yang berada di wilayah sekitar pegunungan.
5. Banjir lahar dingin
Salah satu dari macam-macam banjir adalah
banjir lahar dingin. Banjir jenis ini biasanya hanya terjadi ketika erupsi
gunung berapi. Erupsi ini kemudian mengeluarkan lahar dingin dari puncak gunung
dan mengalir ke daratan yang ada di bawahnya. Lahar dingin ini mengakibatkan
pendangkalan sungai, sehingga air sungai akan mudah meluap dan dapat meluber ke
pemukiman warga.
6. Banjir lumpur
Banjir lumpur ini identik dengan
peristiwa banjir Lapindo di daerah Sidoarjo. Banjir ini mirip banjir bandang,
tetapi lebih disebabkan oleh keluarnya lumpur dari dalam bumi dan menggenangi
daratan. Lumpur yang keluar dari dalam bumi bukan merupakan lumpur biasa,
tetapi juga mengandung bahan dan gas kimia tertentu yang berbahaya. Sampai saat
ini, peristiwa banjir lumpur panas di Sidoarjo belum dapat diatasi dengan baik,
malah semakin banyak titik-titik semburan baru di sekitar titik semburan lumpur
utama.
III.
Penyebab Terjadinya Banjir
a. Sungai
Lama:
Endapan dari hujan atau pencairan salju cepat melebihi kapasitas saluran
sungai. Diakibatkan hujan deras monsun, hurikan
dan depresi tropis, angin luar dan hujan panas yang mempengaruhi salju.
Rintangan drainase tidak terduga seperti tanah longsor, es, atau puing-puing dapat
mengakibatkan banjir perlahan di sebelah hulu rintangan.
Cepat: Termasuk banjir bandang akibat curah hujan konvektif (badai petir besar) atau pelepasan mendadak endapan hulu yang
terbentuk di belakang bendungan, tanah longsor, atau gletser.
b. Muara
Biasanya
diakibatkan oleh penggabungan pasang laut yang diakibatkan angin badai. Banjir badai akibat siklon
tropis atau siklon ekstratropismasuk dalam kategori ini.
c. Pantai
Diakibatkan badai laut besar atau
bencana lain seperti tsunami atau hurikan). Banjir badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropismasuk dalam kategori ini.
d. Peristiwa
Alam
·
Diakibatkan
oleh peristiwa mendadak seperti jebolnya bendungan atau bencana lain seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi.
e. Manusia
Kerusakan
akibat aktivitas manusia, baik disengaja atau tidak merusak keseimbangan alam
f. Lumpur
·
Banjir
lumpur terjadi melalui penumpukan endapan di tanah pertanian. Sedimen
kemudian terpisah dari endapan dan terangkut sebagai materi tetap atau
penumpukan dasar sungai. Endapan lumpur mudah diketahui ketika mulai mencapai
daerah berpenghuni. Banjir lumpur adalah proses lembah bukit, dan tidak sama
dengan aliran lumpur yang diakibatkan pergerakan massal.
g. Lainnya
·
Banjir dapat
terjadi ketika air meluap di permukaan kedap air (misalnya akibat hujan) dan
tidak dapat terserap dengan cepat (orientasi lemah atau penguapan rendah).
·
Berang-berang pembangun bendungan dapat membanjiri wilayah perkotaan dan pedesaan
rendah, umumnya mengakibatkan kerusakan besar.
IV.
Dampak Terjadinya Banjir
a. Dampak Positif :
Ada berbagai dampak negatif banjir
terhadap permukiman manusia dan aktivitas ekonomi. Namun, banjir (khususnya
banjir rutin/kecil) juga dapat membawa banyak keuntungan, seperti mengisi
kembali air tanah, menyuburkan serta memberikan nutrisi kepada tanah, karena
banjir mengangkut tanah yang subur dari hulu. Air banjir menyediakan air yang
cukup di kawasan kering dan semi-kering yang curah hujannya tidak menentu
sepanjang tahun. Air banjir tawar memainkan peran penting dalam menyeimbangkan
ekosistem di koridor sungai dan merupakan faktor utama dalam penyeimbangan
keragaman makhluk hidup di dataran banjir. Banjir menambahkan banyak sekali
nutrisi untuk danau dan sungai yang semakin memajukan industri perikanan pada
tahun-tahun mendatang, selain itu juga karena kecocokan dataran banjir untuk
pengembangbiakan ikan (sedikit predasi dan banyak nutrisi). Ikan seperti ikan
cuaca memanfaatkan banjir untuk berenang mencari habitat baru. Selain itu,
burung juga mendapatkan manfaat dari produksi pangan yang meledak setelah
banjir surut.
b. Dampak Negatif :
1.
Menghanyutkan tanaman dan lapisan humus tanah
2. Menggenangi
daerah pertanian
3. Memutus
hubungan transportasi sehingga daerahnya menjadi terisolasi
4. Persedian
air bersih menjadi berkurang
5. Aliran dan
genangan banjir dapat menyebarkan penyakit
V.
Usaha Mengurangi Resiko Terjadinya
Banjir
1)
Menerapkan sangsi yang tegas bagi para penebang hutan
ilegal.
Penebangan
hutan semakin maraknya karna tidak ada sangsi yang mempertegas
2)
Mengadakan penyuluhan reboisasi.
penghijauan
ini akan dapat memberikan perlindungan baik itu secara langsung maupun secara
tidak langsung kepada manusia. Secara langsung ialah melindungi dari terik
matahari, angin kencang, penahan debu, dan juga peredam suara. dan Secara tidak
langsung ialah akan melindungi dari bencana banjir dan juga kekeringan (terkait
dengan manfaat hidrologis).
3)
Mengadakan penyuluhan penataan lingkungan yang tepat
menjadikan
lingkungan yang bersih, nyaman, indah, dan rindang.
4)
Membuat
Saluran Air
dengan membuat saluran air. Ketika saluran air di perkotaan dibuat dengan baik, maka setiap hujan yang mengalir akan mudah dialirkan dan tidak akan menumpuk dan menyebabkan bencana banjir.
dengan membuat saluran air. Ketika saluran air di perkotaan dibuat dengan baik, maka setiap hujan yang mengalir akan mudah dialirkan dan tidak akan menumpuk dan menyebabkan bencana banjir.
5)
Membuang Sampah pada Tempatnya
Salah satu penyebab banjir adalah tumpukan sampah yang ada di sungai. Oleh karena itu, jika anda ingin mencegah banjir, buanglah sampah pada tempatnya, jangan membuang sampah di sungai karena hal tersebut membuat aliran sungai tidak lancar.
Salah satu penyebab banjir adalah tumpukan sampah yang ada di sungai. Oleh karena itu, jika anda ingin mencegah banjir, buanglah sampah pada tempatnya, jangan membuang sampah di sungai karena hal tersebut membuat aliran sungai tidak lancar.
6)
Membersihkan
Saluran Air
salah satunya adalah dengan rutin membersihkan saluran air. Jika banyak sampah yang ada di saluran air, pastilah saluran tersebut akan mampet dan bisa menyebabkan banjir. Untuk itu, bersihkan saluran setidaknya sekali seminggu.
salah satunya adalah dengan rutin membersihkan saluran air. Jika banyak sampah yang ada di saluran air, pastilah saluran tersebut akan mampet dan bisa menyebabkan banjir. Untuk itu, bersihkan saluran setidaknya sekali seminggu.
7)
Membuat
Bendungan
Agar banjir tidak meresahkan masyarakat, tak ada salahnya anda membuat bendungan di sekitar sungai. Dengan adanya bendungan tersebut, jika air sungai membludak saat hujan, air akan tertahan oleh bendungan dan tidak akan menyebabkan banjir sampai rumah warga.
Agar banjir tidak meresahkan masyarakat, tak ada salahnya anda membuat bendungan di sekitar sungai. Dengan adanya bendungan tersebut, jika air sungai membludak saat hujan, air akan tertahan oleh bendungan dan tidak akan menyebabkan banjir sampai rumah warga.
8)
Menanam Pohon
Menanam pohon bisa dimasukkan dalam 10 cara mencegah dan mengatasi banjir. Ketika banyak pohon yang ditanam, maka air hujan akan terserap dengan baik ke tanah. Jika air hujan sudah terserap ke tanah, pastilah tidak ada banjir yang akan melanda bukan?
Menanam pohon bisa dimasukkan dalam 10 cara mencegah dan mengatasi banjir. Ketika banyak pohon yang ditanam, maka air hujan akan terserap dengan baik ke tanah. Jika air hujan sudah terserap ke tanah, pastilah tidak ada banjir yang akan melanda bukan?
9)
Melestarikan hutan
Hutan, sekarang ini tidak lagi dijaga. Banyak orang yang sengaja merusaknya dengan cara membakar hutan untuk lahan. Padahal, jika tidak ada hutan, air hujan tidak bisa terserap ke tanah sehingga nantinya air hujan tersebut bisa memicu adanya bencana banjir. Oleh karena itu, lestarikan hujan jika anda tak ingin banjir melanda ibu kota.
Hutan, sekarang ini tidak lagi dijaga. Banyak orang yang sengaja merusaknya dengan cara membakar hutan untuk lahan. Padahal, jika tidak ada hutan, air hujan tidak bisa terserap ke tanah sehingga nantinya air hujan tersebut bisa memicu adanya bencana banjir. Oleh karena itu, lestarikan hujan jika anda tak ingin banjir melanda ibu kota.
10) Membuat Lubang Biopori
Saking banyaknya perumahan di kota, air hujan yang turun tidak bisa meresap ke tanah sehingga sering kali menyebabkan banjir di ibu kota. Salah satu cara yang bisa anda lakukan adalah membuat lubang biopori. Dengan adanya lubang tersebut, setidaknya air hujan bisa meresap langsung ke tanah.
Saking banyaknya perumahan di kota, air hujan yang turun tidak bisa meresap ke tanah sehingga sering kali menyebabkan banjir di ibu kota. Salah satu cara yang bisa anda lakukan adalah membuat lubang biopori. Dengan adanya lubang tersebut, setidaknya air hujan bisa meresap langsung ke tanah.
11) Membuat Sumur
Bagi anda yang tak ingin banjir terus melanda, tak ada salahnya anda membuat sumur. Dengan adanya sumur serapan itu, pastinya air hujan bisa terserap baik ke tanah dan tidak akan menyebabkan banjir.
Bagi anda yang tak ingin banjir terus melanda, tak ada salahnya anda membuat sumur. Dengan adanya sumur serapan itu, pastinya air hujan bisa terserap baik ke tanah dan tidak akan menyebabkan banjir.
12) Mengeruk Sungai
Terjadinya banjir bisa jadi karena kedalaman sungai yang kurang sehingga sungai akan mudah meluap. Untuk itu, agar sungai tidak membludak dan menyebabkan banjir, tak ada salahnya anda mengeruk sungai sehingga aliran air sungai akan mengalir pada tempatnya.
Terjadinya banjir bisa jadi karena kedalaman sungai yang kurang sehingga sungai akan mudah meluap. Untuk itu, agar sungai tidak membludak dan menyebabkan banjir, tak ada salahnya anda mengeruk sungai sehingga aliran air sungai akan mengalir pada tempatnya.
13) Membuat Paving Stone
Pastilah anda sering menjumpai perumahan yang banjir saat hujan. Salah satu cara mengatasi dan mencegah banjir bisa dilakukan dengan membuat paving stone. Dengan adanya paving jalan tersebut, air hujan bisa terserap ke tanah lewat celah-celah pada paving dan banjirpun tak akan lagi melanda.
Pastilah anda sering menjumpai perumahan yang banjir saat hujan. Salah satu cara mengatasi dan mencegah banjir bisa dilakukan dengan membuat paving stone. Dengan adanya paving jalan tersebut, air hujan bisa terserap ke tanah lewat celah-celah pada paving dan banjirpun tak akan lagi melanda.
VI.
Banjir
Paling Dahsyat Sepanjang Sejarah
1.
Banjir Sungai Neva – Rusia
Banjir yang terjadi di St.Petersburg Rusia ini terjadi pada tahun 1824.
Banjir terjadi karena sebuah bendungan es menyumbat Sungai Neva. Air sungai pun
meluap, saat itu ketinggiannya mencapai 4 meter dan menyebabkan banjir yang
menggenangi wilayah sekitarnya. Diperkirakan korban meninggal mencapai 10 ribu
jiwa.
2.
Banjir Laut Utara – Belanda
Banjir ini dimulai pada bulan
Juni 1212 dan baru berakhir setelah 6 bulan kemudian (termasuk relokasi dan
kegiatan pembersihan). Lebih dari 60 ribu lebih nyawa melayang dan
banyak gedung rusak parah. Trauma akibat banjir ini sempat membuat warga
Belanda kehilangan kepercayaan kepada Tuhan. Butuh waktu lama membangun kembali
iman mereka. Hingga saat ini nama Banjir Laut Utara menjadi memori kelam bagi
warga Belanda.
3.
Banjir Delta Sungai Merah – Vietnam
Banjir di Delta Sungai
Merah terjadi pada saat perang sedang melanda Vietnam. Hujan lebat melanda
kota Hanoi terus menerus. Puncaknya pada tanggal 1 Agustus 1971, sungai-sungai
di Vietnam tak mampu lagi menampung debit air. Lebih dari 100 ribu orang tewas
akibat banjir tersebut.
4.
Banjir Sungai Ru – Cina
Bencana banjir ini terjadi
karena Bendungan Banqiao yang ada di Sungai jebol. Saat itu bulan Agustus 1975,
hujan yang sangat deras menyebabkan bendungan tidak mampu lagi menampung luapan
air. Setelah akhirnya jebol, gelombang besar menyapu area di bawahnya dengan
tinggi gelombang mencapai 3-7 meter dengan kecepatan 51 kilometer per jam.
Gelombang ini menyapu area hampir sepanjang 55 kilometer dan menciptakan danau
besar sementara seluas 12.000 km persegi. Evakuasi berjalan sangat lambat
dikarenakan kondisi cuaca dan buruknya komunikasi. Korban tewas diperkirakan
mencapai 231 ribu jiwa.
5. Banjir Sungai Kuning – Cina
Lagi-lagi Cina masuk dalam
daftar dalam bencana banjir terdahsyat. Kali ini banjir terjadi di Sungai
Kuning. Memang saat musim hujan, Sungai Kuning di Cina selalu menjadi langganan
banjir. Berkali-kali banjir Sungai Kuning menelan korban jiwa. Mulai dari tahun
1642 bencana banjir di sungai ini menewaskan lebih dari 300 juta jiwa. Tahun
1931 kembali lagi bencana dan menewasan sekitar 2 juta jiwa. Tahun 1938,
banjir kembali melanda dan memakan korban 900 ribu jiwa. Kematian yang
disebabkan oleh banjir Sungai Kuning termasuk korban tenggelam, wabah penyakit
dan kelaparan. Jutaan orang ketinggalan tempat tinggalnya. Sungai yang juga
dikenal dengan nama Huang He ini sering disebut sebagai China’s Sorrow.
6.Banjir Sungai Huai – Cina
Banjir bandang di Sungai Huai
Cina yang terjadi pada tahun 1931 ini disebut-sebut sebagai bencana banjir
paling parah di dunia. Saat itu Sungai Huai yang merupakan bagian Sungai
Yangtze ini melebihi kapasitas debit sungai, karena hujan deras selama 3 hari
berturut-turut. Banjir ini menenggelamkan 200 ribu orang yang sedang tertidur.
Jutaan orang meninggal karena kolera, tipus, dan diare. Bahkan terjadi kasus
kanibalisme akibat tak ada lagi bahan makanan. Orang melakukan segala macam cara
untuk bisa mendapatkan uang. Termasuk menjual anggota keluarga mereka sendiri.
Total yang meninggal dalam bencana ini mencapai 4 juta jiwa.
No comments:
Post a Comment